Jumat, April 26

Gubernur yang Tidak Takut Lumpur












Tiba di lokasi panen raya dengan membonceng ojek, Alex Noerdin mengemudikan sendiri mobil perontok padi, lalu mengendalikan traktor dengan di sawah berlumpur. Orang nomor satu di Sumsel ini kemudian mengingatkan petani tidak ringan.

Kehidupan pedesaan bagi seorang Alex Noerdin bukanlah sesuaru yang baru. Semasa kecil ia sudah dekat dengan kehidupan petani dan pedesaan. Bahkan bermain lumpur bukan hal aneh baginya.
Kedekatan dengan lumpur ini tak juga luntur saat menjadi Bupati Musi Banyuasin. Ia tak pernah segan berlumpur-lumpur manakala turun ke sawah atau kebun dalam aktivitas kedinasan.
Ini juga yang sering ditunjukan Alex Noerdin setelah menjadi Gubernur Sumatera Selatan. Saat panen raya di Desa Jati Sari, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Senin (11/3), Alex pun masuk lumpur. Dalam kegembiraan panen raya bersama para petani, Alex mengajak Direkutr Pembibitan Kementrian pertanian RI Ir Fathan, Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed, Ketua KNTA Sumsel HA Basjir, dan unsure muspida lainnya untuk ramai-ramai turun ke sawah yang becek karena baru di guyur hujan malam sebelumnya.
Gubernur Sumsel yang pertama kali dipilih oleh rakyat ini dating ke lokasi panen raya di Desa Jati Sari dengan naik ojek sepeda motor sejauh 3 Kilometer dari dermaga sungai setelah menempuh perjalanan dengan kapal dari Palembang. Turun dari oejk, Alex langsung menyalami satu per satu warga yang sudah berdiri antre menunggunya di pematang sawah.
“Langsung apo kito,” Tanya Gubernur kepada salah satu stafnya.
Lalu dengan sigap ia memasang sepatu boot warna hijau pada kakinya. Selanjutnya tanpa canggung Alex naik ke atas mobil perontok padi, dan langsung mengemudikan sendiri mobil combain hard faster itu. Setelah puas berkeliling, ia pun membenamkan kakinya e lumpur sawah untu mencoba hand tractor di areal yang becek bersama Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed.
Saat pertama memegang traktor tangan, Gubernur berhasil mengendalikan traktor kecil itu. Tetapi kecil itu. Tetapi karena lumpur sangat tebal dan dalam kondisi sepatu boot menamcap di tanah lengket, Gubernur kesulitan mengendalikan laju traktor. Akhirnya ia dibantu warga berjalan ke pinggir pematang dan melanjutkan aktivitas dengan menebarkan pupuk ke areal sawah.
Nasib ‘naas’ justru menimpa Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed. Ia terjatuh di sawah. Oleh stafnya, Inoed langsung ditepikan ke pematang dan lumpur melumuri celannya dibersihkan dengan air.
Tetapi kejadian ini justru menambah kegembiraan Gubernur dan Bupati. Keduanya tertawa bersama, menyusul Direktur Pembibitan Ir Fathan dan hadirin yang menyaksikan ikut tertawa.
“Wah rupanya berat kerja di sawah. Jadi petani itu tidak ringan. Kita makan nasi kotak enak-enak saja. Makanya kesejahteraan petani, apa yang mereka perlukan itu harus lebih diperhatikan,” kata Alex.
Ia mengaku seharusnya untuk bisa mengendalikan traktor dirinya tidak menggunakan sepatu boot melainkan dengan kaki telanjang.
“Saya agak kesulitan pegang hand tranvtor, karena pakai sepatu boot. Malahan Pak Amiruddin Inoed sempat tercebur,” kata Alex kembali tertawa.
Warga sekitar yang melihat adegan itu uga hanya bisa tertawa. Namun mereka bangga karena Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin turun ke Lumpur.
“Saya baru sekali ini lihat gubernur turun bertani. Banggalah, karena beliau tahu betul kalau menjadi petani itu tidak mudah,” kata salah seorang warga Jati Sari, Mawan.
Pria yang juga bertani itu mengantisipasi apa yang telah Gubernur Sumsel H Alex Noerdin melalui program sekolah gratis dan berobat gratis Ia berharap H Alex Noerdin tetap memimpin Sumsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar