Tiba
di lokasi panen raya dengan membonceng ojek, Alex Noerdin mengemudikan
sendiri mobil perontok padi, lalu mengendalikan traktor dengan di
sawah berlumpur. Orang nomor satu di Sumsel ini kemudian mengingatkan
petani tidak ringan.
Kehidupan pedesaan bagi
seorang Alex Noerdin bukanlah sesuaru yang baru. Semasa kecil ia sudah
dekat dengan kehidupan petani dan pedesaan. Bahkan bermain lumpur bukan
hal aneh baginya.
Kedekatan dengan lumpur
ini tak juga luntur saat menjadi Bupati Musi Banyuasin. Ia tak pernah
segan berlumpur-lumpur manakala turun ke sawah atau kebun dalam
aktivitas kedinasan.
Ini juga yang sering
ditunjukan Alex Noerdin setelah menjadi Gubernur Sumatera Selatan. Saat
panen raya di Desa Jati Sari, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten
Banyuasin, Senin (11/3), Alex pun masuk lumpur. Dalam kegembiraan panen
raya bersama para petani, Alex mengajak Direkutr Pembibitan Kementrian
pertanian RI Ir Fathan, Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed, Ketua KNTA
Sumsel HA Basjir, dan unsure muspida lainnya untuk ramai-ramai turun ke
sawah yang becek karena baru di guyur hujan malam sebelumnya.
Gubernur
Sumsel yang pertama kali dipilih oleh rakyat ini dating ke lokasi
panen raya di Desa Jati Sari dengan naik ojek sepeda motor sejauh 3
Kilometer dari dermaga sungai setelah menempuh perjalanan dengan kapal
dari Palembang. Turun dari oejk, Alex langsung menyalami satu per satu
warga yang sudah berdiri antre menunggunya di pematang sawah.
“Langsung apo kito,” Tanya Gubernur kepada salah satu stafnya.
Lalu
dengan sigap ia memasang sepatu boot warna hijau pada kakinya.
Selanjutnya tanpa canggung Alex naik ke atas mobil perontok padi, dan
langsung mengemudikan sendiri mobil combain hard faster itu. Setelah
puas berkeliling, ia pun membenamkan kakinya e lumpur sawah untu mencoba
hand tractor di areal yang becek bersama Bupati Banyuasin Amiruddin
Inoed.
Saat pertama memegang traktor tangan,
Gubernur berhasil mengendalikan traktor kecil itu. Tetapi kecil itu.
Tetapi karena lumpur sangat tebal dan dalam kondisi sepatu boot menamcap
di tanah lengket, Gubernur kesulitan mengendalikan laju traktor.
Akhirnya ia dibantu warga berjalan ke pinggir pematang dan melanjutkan
aktivitas dengan menebarkan pupuk ke areal sawah.
Nasib
‘naas’ justru menimpa Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed. Ia terjatuh di
sawah. Oleh stafnya, Inoed langsung ditepikan ke pematang dan lumpur
melumuri celannya dibersihkan dengan air.
Tetapi
kejadian ini justru menambah kegembiraan Gubernur dan Bupati. Keduanya
tertawa bersama, menyusul Direktur Pembibitan Ir Fathan dan hadirin
yang menyaksikan ikut tertawa.
“Wah rupanya
berat kerja di sawah. Jadi petani itu tidak ringan. Kita makan nasi
kotak enak-enak saja. Makanya kesejahteraan petani, apa yang mereka
perlukan itu harus lebih diperhatikan,” kata Alex.
Ia mengaku seharusnya untuk bisa mengendalikan traktor dirinya tidak menggunakan sepatu boot melainkan dengan kaki telanjang.
“Saya
agak kesulitan pegang hand tranvtor, karena pakai sepatu boot. Malahan
Pak Amiruddin Inoed sempat tercebur,” kata Alex kembali tertawa.
Warga
sekitar yang melihat adegan itu uga hanya bisa tertawa. Namun mereka
bangga karena Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin turun ke Lumpur.
“Saya
baru sekali ini lihat gubernur turun bertani. Banggalah, karena beliau
tahu betul kalau menjadi petani itu tidak mudah,” kata salah seorang
warga Jati Sari, Mawan.
Pria yang juga bertani
itu mengantisipasi apa yang telah Gubernur Sumsel H Alex Noerdin
melalui program sekolah gratis dan berobat gratis Ia berharap H Alex
Noerdin tetap memimpin Sumsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar